Penyebab Mengi dan Cara Mengatasinya


Mengi adalah istilah untuk menggambarkan suara bernada tinggi saat bernapas. Suara ini biasanya terdengar saat mengembuskan napas. Mengi merupakan gejala dari gangguan pernapasan serius yang membutuhkan pertolongan dokter sesegera mungkin.

Mengi ditandai dengan bunyi napas seperti bersiul, dan bisa disertai rasa sesak di dada. Mengi akan terdengar lebih keras dan jelas jika menutup telinga saat mengembuskan napas. Biasanya dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi mengi.

Penyebab Mengi

Mengi disebabkan oleh penyempitan dan peradangan pada saluran pernapasan di tenggorokan maupun yang menuju ke paru-paru. Asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan penyebab munculnya mengi yang paling umum. PPOK adalah istilah yang digunakan untuk sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru dalam jangka panjang. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari dalam paru-paru, sehingga penderitanya akan mengalami sesak napas.

Asma dan PPOK memang penyebab paling umum, namun setiap peradangan di tenggorokan atau saluran napas dapat menyebabkan mengi. Misalnya akibat reaksi alergi, infeksi, atau iritasi pada jalan napas. Mengi juga bisa ditimbulkan oleh faktor dari luar tubuh, seperti adanya benda asing yang tidak sengaja terhirup. Berikut penyebab mengi secara lengkap:

  • Asma.
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
  • Bronkitis.
  • Bronkiolitis.
  • Benda asing yang terhirup.
  • Reaksi anafilaktik.
  • Pneumonia.
  • Gagal jantung.
  • Penyakit asam lambung.
  • Gangguan pita suara.
  • Sleep apnea.
  • Kanker paru-paru.
  • Merokok.

Diagnosis Mengi

Untuk mengidentifikasi penyebab mengi, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan melalui beberapa pertanyaan. Antara lain, kapan biasanya mengi kambuh, sudah berapa lama keluhan mengi dirasakan, dan apakah mengi muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu.

Kemudian dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara paru-paru dan napas Anda. Jika ini pertama kalinya Anda mengalami mengi, dokter mungkin menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti Rontgen dada dan tes pernapasan atau spirometri. Tes lain seperti tes darah dan tes alergi juga mungkin dilakukan, tergantung pada riwayat penyakit Anda dan hasil pemeriksaan dokter.

Cara Mengatasi Mengi

Secara medis, pengobatan mengi tergantung pada penyebabnya. Jika mengi disebabkan oleh asma, ada beberapa jenis pengobatan yang bisa digunakan:

  • Bronkodilator kerja cepat berupa inhaler (obat yang dihirup), untuk melebarkan saluran pernapasan.
  • Kortikosteroid hirup.
  • Kombinasi inhaler dan kortikosteroid.
  • Obat pengontrol asma untuk mengurangi peradangan.

Selain dengan pengobatan, salah satu langkah terpenting dalam penanganan asma adalah menghindari faktor pencetus asma, agar keluhan mengi dan sesak pada asma tidak muncul.

Sedangkan jika mengi disebabkan oleh bronkitis, lazimnya dokter akan memberikan:

  • Bronkodilator, untuk melancarkan pernapasan.
  • Antibiotik, jika ditemukan infeksi bakteri.

Untuk mengi yang disertai sesak napas berat dan ancaman gagal napas, kondisi tersebut perlu segera ditangani oleh dokter di rumah sakit.

Gejala mengi dapat diredakan dengan uap panas. Caranya dengan menyalakan shower panas sampai ruangan beruap atau menggunakan mesin penghasil uap. Namun cara ini hanya dapat meredakan dan bukan mengobati, sehingga tidak mencegah mengi muncul kembali.

Kapan harus ke dokter?

Anda dianjurkan segera mengunjungi dokter, terutama jika mengalami kondisi berikut:

  • Baru pertama kali mengalami mengi.
  • Mengi sering kambuh.
  • Mengi muncul setelah digigit binatang, misalnya lebah.
  • Mengi muncul setelah mengonsumsi obat atau makanan tertentu.
  • Diiringi sesak napas yang parah.
  • Mengi muncul setelah tersedak makanan atau benda asing.

Jangan sepelekan mengi, karena mengi bisa menjadi gejala dari penyakit serius. Terlebih jika mengi disertai gejala berikut:

  • Sesak napas hingga merasa tercekik. Ini bisa jadi tanda asma berat atau reaksi alergi hebat.
  • Pusing, batuk darah, sesak napas, dan disertai nyeri hebat di bagian dada. Hal ini merupakan gejala emboli paru.
  • Disertai demam 38 derajat Celcius atau lebih. Mengi yang disertai demam merupakan gejala dari infeksi, seperti pneumonia atau bronkitis akut.
  • Kulit dan bibir tampak kebiruan (sianosis). Kondisi ini menandakan kadar oksigen dalam darah menurun akibat gangguan pernapasan berat.

Seringan apapun gejala mengi, hal ini tetap merupakan indikasi abnormal pada saluran pernapasan. Jika tidak ditangani, gejala mengi berpotensi menyebabkan gagal napas yang dapat berujung pada kematian. Karena itu, jika terdapat tanda gangguan pernapasan berupa mengi, segeralah konsultasikan ke dokter.

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Jalan Setapak

Permainan Dam Daman

Jenis-jenis Benang Rajut dan Kegunaanya