Hal Penting Yang Harus Diketahui Sebelum Melakukan Donor Darah
Tahukah kamu kalau dengan satu orang mendonorkan darahnya, dia dapat menyelamatkan tiga nyawa? Yup, donor darah memang memiliki manfaat yang sangat besar bagi penerimanya.
Bukan cuma itu, manfaat ini juga dirasakan oleh mereka yang memberikannya. Ada berbagai hal positif yang bisa kamu dapatkan ketika mendonorkan darah, mulai dari membantu membakar kalori, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah, hingga menurunkan risiko kanker. Di samping dari manfaat kalau dengan mendonorkan darah kamu telah membantu orang lain yang sedang berjuang melawan penyakit tertentu.
Tertarik untuk mendonorkan darah? Well, untuk melakukannya ada beberapa syarat yang harus kamu penuhi terlebih dahulu. Sebab, demi kesehatan tubuh kamu dan calon penerima, tak semua orang bisa mendonorkan darah mereka. Berikut 12 pertanyaan yang krusial sebelum mendonorkan darah agar kamu mengetahui hal penting yang harus diketahui sebelum melakukannya.
1. Apa saja syarat mendonorkan darah?
Palang Merah Indonesia (PMI) mensyaratkan beberapa hal ini ketika akan mendonorkan darah:
- Berumur 17-60 tahun. Pada usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orangtua.
- Berat badan minimum 45kg.
- Temperatur tubuh: 36,6°C-37,5°C yang diukur secara oral. Tekanan darah baik: Sistole = 110-160mm Hg dan Diastole = 70-100mm Hg.
- Denyut nadi: teratur 50-100 kali per menit
- Hemoglobin: Wanita minimal = 12gr % sedangkan Pria minimal = 12,5gr %
Jika kamu tidak dapat memenuhi syarat tersebut, kamu tidak boleh melakukan donor darah. Wanita yang sedang hamil, menjalankan IVF, mengonsumsi jenis obat tertentu, dan baru saja menerima transfusi darah juga tidak diperbolehkan menjadi donor.
2. Apakah boleh mendonorkan darah saat sedang mensturasi?
Kamu boleh mendonorkan darah ketika menstruasi, tapi kalau sedang "deras" sebaiknya jangan melakukannya dulu. Ini karena segala bentuk kehilangan darah dari tubuh dapat mengurangi zat besi tubuh dan membuat kamu merasa tidak enak badan untuk beberapa waktu.
Kalau kamu sedang melakukan pemeriksaan kesehatan tertentu, sebaiknya tunda dulu mendonorkan darah hingga kamu mendapatkan hasil pemeriksaan tersebut.
3. Seberapa banyak darah yang akan diambil?
Di Indonesia, rata-rata jumlah darah yang diambil adalah 250cc hingga 500cc.
4. Apakah donor darah hanya terbatas untuk golongan darah tertentu?
Kamu bisa mendonorkan darah kamu, terlepas dari golongan darah yang kamu miliki. PMI membutuhkan setiap jenis golongan darah.
Hanya saja, memang ada beberapa jenis golongan darah yang lebih "diminati". Terutama untuk golongan darah yang langka seperti O negatif dan B negatif.
5. Berapa lama proses mengambil darah?
Biasanya proses mendonorkan darah memakan waktu kurang lebih satu jam.
6. Apakah ada pemeriksaan tertentu yang harus dilakukan sebelum mendonorkan darah?
Ketika melakukan donor darah, kamu harus melakukan registrasi terlebih dahulu dan menunjukkan kartu identitas kamu (KTP, SIM, atau paspor). Setelah itu petugas pelayanan akan menanyakan riwayat kesehatan kamu. Pada tahap ini pula, petugas akan mengukur tekanan darah, kadar hemoglobin, suhu tubuh, denyut
7. Berapa kali seseorang bisa mendonorkan darah?
Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak lima kali, dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya tiga bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor, dan jika dibutuhkan pemeriksaan dokter.
8. Apakah mendonorkan darah bisa menyebabkan anemia?
Ya, kalau kamu terlalu sering melakukannya. Level hemoglobin (pigmen merah dalam darah kamu) berbeda setiap orang. Pria biasanya punya level hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan wanita, sebab wanita mengalami menstruasi.
Akan tetapi, kadar hemogloblin yang disyaratkan PMI telah menjamin level hemoglobin tubuh tetap terjaga setelah melakukan donor darah.
9. Makanan dan minuman apa yang sebaiknya dikonsumsi sebelum dan sesudah mendonorkan darah?
Ada baiknya kamu menjaga waktu makan yang tertatur beberapa hari sebelum mendonorkan darah agar gula darah kamu lebih stabil. Hal ini penting supaya kamu tak merasa pusing setelah mendonorkan darah.
Mengonsumsi kudapan sebelum melakukan donor juga dapat membantu level gula darah. Pastikan pula kalau kamu rutin mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, contohnya daging merah dan sayuran hijau. Hal yang tak kalah penting adalah menjaga cairan tubuh sebelum mendonorkan darah supaya kamu tidak dehidrasi setelah melakukannya.
Begitu pula setelah mendonorkan darah. Kamu dianjurkan untuk makan makanan yang tinggi zat besi dan menjaga cairah tubuh. Minum juga susu yang bisa membantu tubuh untuk memproduksi sel darah baru. Tapi, kamu tak usah khawatir soal yang satu ini karena setelah mendonorkan darah petugas biasanya akan memberikan minuman ini disertai air putih dan beberapa kudapan kecil. Tujuannya untuk mengembalikan tenaga kamu agar kamu bisa dapat langsung beraktivitas kembali.
10. Bolehkah minum alkohol sebelum mendonorkan darah?
Setengah dari darah yang kamu donasikan adalah cairan tubuh kamu. Lalu, kalau kamu minum alkohol–yang bisa bikin tubuh dehidrasi–sebelum mendonorkan darah, kamu akan lebih mudah merasa lemas setelahnya. Bahkan, ini bisa meningkatkan risiko pingsan.
So, penting untuk menghindari alkohol sebelum dan sesudah mendonorkan darah. Hal ini karena alkohol dapat membuat tubuh dehidrasi dan memperlambat pemulihan.
11. Apakah boleh berolahraga sebelum atau sesudah menjadi donor?
Kamu masih bisa melakukan olahraga yang ringan, tapi sebaiknya hindari melakukan olahraga yang berat atau menggunakan alat beban di hari kamu mendonorkan darah. Ini berarti sebelum dan sesudah kamu melakukannya. Biarkan tubuh kamu beristirahat, sehingga tubuh dapat bekerja efektif untuk mengganti cairan yang hilang sehabis mendonasikan darah.
Untuk seks, baiknya "menahan" diri tak melakukannya beberapa jam setelah melakukan donor darah.
12. Efek apa yang akan dirasakan setelah donor darah?
Sebagian besar orang tidak akan merasakan efek pada fisik mereka setelah memberikan darah. Petugas akan meminta kamu beristirahat minimal 30 menit setelah mendonorkan darah dan setelah itu kamu bisa langsung kembali beraktivitas.
Namun, terkadang, kamu bisa merasa gejala pingsan (pusing, mual, dan tubuh terasa panas, berkeringat, dan gemetar). Apabila kamu merasakan hal ini, kamu harus segera merebahkan tubuh. Beristirahatlah sampai kamu merasa lebih baik, dan jangan lupa untuk menjaga asupan cairan tubuh dengan minum air putih.
Timbulnya memar setelah mendonorkan darah adalah hal yang umum terjadi. Hal tersebut biasanya tak berbahaya dan akan hilang setelah beberapan hari. Akan tetapi, kalau ada efek fisik yang membuat kamu merasa tak nyaman, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter.
OXY Activated Water, menjaga asupan cairan tubuh.
Mengapa memilih OXY Activated Water? Karena memang fungsi itu ada pada OXY. Sifat OXY Activated Water yang merupakan air aktif akan menyebabkan molekul air menjadi lebih kecil dan menyebabkan air ini lebih cepat terserap tubuh melalui usus sehingga secara keseluruhan tubuh membantu pemenuhan kebutuhan cairan tubuh dan tubuh tidak mengalami dehidrasi, selain fungsi air yg menstabilkan suhu tubuh. Mengonsumsi OXY juga dapat membantu menstabilkan tekanan darah dan membantu membangkitkan energi sel sehingga kamu dapat mengembalikan tenaga kamu lebih cepat agar kamu bisa dapat langsung beraktivitas kembali.
Comments
Post a Comment