KEJUJURAN

Alkisah seorang raja mencari pengawas kebun kerajaan dengan cara yang unik. Tiap pelamar diberikan sekantong biji untuk ditanam selama waktu tertentu. Seorang pemudi ikut mendaftar dengan semangat. Biji dari raja di tanamnya dengan hati-hati, di siramnya tiap hari. Namun, betapa sedih hatinya melihat biji itu tak kunjung tumbuh. Ketika tiba batas waktu untuk melapor ke istana. ia melihat orang-orang membawa tanaman yang indah-indah. Setengah menangis ia memohon ampun pada raja, karena biji itu tidak mau tumbuh sekalipun ia telah merawatnya tiap hari. Raja menepuk pundaknya dan berkata,"Semua biji yang kuberikan sebenarnya sudah di panggang, jadi tidak mungkin tumbuh. Entah dari mana tanaman-tanaman yang mereka bawa. Terimakasih sudah membawa kejujuranmu. Hari ini juga kamu resmi menjadi pengawas kebun kerajannku."
Kejujuran tak hanya menunjukkan ketulusan hati, tetapi juga sikap yang menghormati orang lain. Karena hormat, kita tidak mau menipu orang itu. Lebih dari menghormati sesama, bahwa sikap yang jujur menghormati Tuhan sendiri.
Ketika seseorang berdusta, ia sebenarnya sedang menghina Tuhan Yang Maha Tahu. Memang bersikap jujur di tengah dunia yang sarat ketidakjujuran bisa di pandang sebagai suatu kebodohan di mata manusia. Namun tidak di mata Tuhan. Orang yang jujur justru menunjukkan kesetiaan dan kebaikan di hadapanNya
Ketika di perhadapkan pada pilihan untuk jujur atau tidak, ingatlah bahwa kita tidak saja sedang berurusan dengan manusia, tetapi juga dengan Tuhan. Manusia tidak serba tahu, tetapi Tuhan tahu apakah kita sedang menghormatiNya atau tidak.

"JUJUR ITU MENGHORMATI TUHAN DAN MENYATAKAN BAHWA DIA MAHA TAHU SERTA MENYUKAI KEBENARAN"


from: ssv indonesia
gamar: google.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Jalan Setapak

Jenis-jenis Benang Rajut dan Kegunaanya

Permainan Dam Daman