Bila Batuk Pilek, Napas Berbunyi
Terjadinya 'bunyi' pada penyakit batuk dan pilek ada dua jenis. Pertama, suara ngorok yang disebabkan lendir berlebihan di tenggorokan dan hidung. Napas berbunyi seperti pilek pada bayi biasanya normal. Bila infeksi, bayi biasanya akan rewel dan disertai keluhan lain, seperti demam dan batuk. Untuk batuk, pilek dan napas berbunyi tapi tidak disertai panas, sangat
kecil sekali kemungkinan itu adalah bronchitis, karena penyakit tersebut
gejalanya adalah batuk pilek yang disertai panas. Bila bronchitis, tentu pengobatannya
lain pula. Kedua, suara lendir yang berbunyi yang di sebut asma.
Untuk menelusuri apa yang diderita anak, perlu diketahui apakah dari keluarga ada yang menderita alergi. Terdapat 3 faktor penyebab terjadinya alergi makanan, yaitu faktor genetik, imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus.
Alergi dapat diturunkan dari orangtua atau kakek dan nenek pada penderita. Bila ada salah satu orangtua yang menderita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 20-40%, kedua orangtua alergi resiko meningkat menjadi 40-80%. Sedangkan bila tidak ada riwaya alergi pada kedua orangtua maka resikonya adalah 5-15%, bisa saja terjadi bila nenek, kakek atau saudara dekat orangtua mengalami alergi. Tanda-tandanya antara lain, bersin-bersin pagi, kulit sering gatal bila makan makanan tertentu.
Manifestasi klinis yang sering dikaitkan dengan penderita alergi pada bayi,
Apabila ada, yang harus dihindari agar tidak sering terjangkit penyakit batuk pilek, yaitu menghindari penyakit virus dan bakteri. Hindari debu, baik dalam kamar atau di luar kamar dan hindari udara dingin yang lembab. Artinya, kebersihan rumah harus dijaga betul. Karpet adalah salah satu benda yang banyak menyimpan debu. Sebaiknya, jauhkan anak dari karpet dan benda-benda lain yang banyak menyimpan debu.
Apabila anak alergi, pengobatannya berbeda dengan penyakit virus atau bakteri. Disamping menghindari keadaan tersebut di atas dan menghindari juga faktor pencetusnya, misalnya makanan, susu, debu, tungau, kapuk, pemakaian obat nyamuk bakar dan lain-lain, sekarang ini sudah ada obat-obatan untuk penyakit alergi, silahkan hubungi dokter terdekat. Dengan demikian dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan kondisi anak.
Sumber:
Lisa No.23/IV tahun 2003
www.ayahbunda.co.id
allergyclinic.wordpress.com
Untuk menelusuri apa yang diderita anak, perlu diketahui apakah dari keluarga ada yang menderita alergi. Terdapat 3 faktor penyebab terjadinya alergi makanan, yaitu faktor genetik, imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus.
Alergi dapat diturunkan dari orangtua atau kakek dan nenek pada penderita. Bila ada salah satu orangtua yang menderita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 20-40%, kedua orangtua alergi resiko meningkat menjadi 40-80%. Sedangkan bila tidak ada riwaya alergi pada kedua orangtua maka resikonya adalah 5-15%, bisa saja terjadi bila nenek, kakek atau saudara dekat orangtua mengalami alergi. Tanda-tandanya antara lain, bersin-bersin pagi, kulit sering gatal bila makan makanan tertentu.
Manifestasi klinis yang sering dikaitkan dengan penderita alergi pada bayi,
- Gangguan Saluran Cerna
- Kulit Sensitif
- Kuning
- Mulut Hipersensitif
- Sesak Saat Baru Lahir
- Hidung Sensitif
- Mata Sensitif
- Keringat Berlebihan
- Berat Badan Berlebihan atau Kurang
- Kepala, Telapak Tangan atau Kaki sering teraba Sumer/Hangat
- Gangguan Hormonal
- Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikan Berat Badan
- Problem Minum ASI
Apabila ada, yang harus dihindari agar tidak sering terjangkit penyakit batuk pilek, yaitu menghindari penyakit virus dan bakteri. Hindari debu, baik dalam kamar atau di luar kamar dan hindari udara dingin yang lembab. Artinya, kebersihan rumah harus dijaga betul. Karpet adalah salah satu benda yang banyak menyimpan debu. Sebaiknya, jauhkan anak dari karpet dan benda-benda lain yang banyak menyimpan debu.
Apabila anak alergi, pengobatannya berbeda dengan penyakit virus atau bakteri. Disamping menghindari keadaan tersebut di atas dan menghindari juga faktor pencetusnya, misalnya makanan, susu, debu, tungau, kapuk, pemakaian obat nyamuk bakar dan lain-lain, sekarang ini sudah ada obat-obatan untuk penyakit alergi, silahkan hubungi dokter terdekat. Dengan demikian dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan kondisi anak.
Sumber:
Lisa No.23/IV tahun 2003
www.ayahbunda.co.id
allergyclinic.wordpress.com
Comments
Post a Comment