MERAWAT KULIT BAYI

Merawat kulit bayi memang tak semudah merawat kulit orang dewasa. Bayi memiliki kulit yang tiga kali lebih tipis daripada kulit orang dewasa. Salah merawat, bisa menyebabkan kulit menjadi iritasi, kemerahan smapai gatal-gatal, yang tentu saja itu membuat para ibu risau. Iritasi terutama terjadi di daerah lipatan seperti leher, lipat paha, lutut dan siku. Penyebab iritasi berbeda-beda. Kulit yang kering, biang keringat dan pemakaian popok yang salah dapat memicu iritasi. Resiko meningkat pada bayi yang gemuk dan bayi yang memiliki riwayat alergi. Berikut beberapa tips untuk merawat kulit bayi
  1. Hindari kontak langsung dengan sabun yang keras dan deterjen. Pilih sabun yang lembut dan aman bagi kulit bayi. Bahan kimia yang terlalu banyak terkandung dalam sabun bayi akan membuat kulit bayi gatal-gatal dan kemerahan. Penggunaan sabun mandi yang mengandung antiseptik sebaiknya dihindari karena merupakan bahan iritan lemah. Antiseptik pada sabun bayi dapat memicu peradangan kronis, serta menyebabkan kekeringan kulit bayi. Selain sabun bayi, penggunaan deterjen untuk mencuci pakaian bayi juga harus dikurangi. Cucilah pakaian bayi dengan deterjen khusus yang lembut. Pastikan untuk membilasnya sampai benar-benar bersih untuk menghilangkan sisa deterjen dari serat pakaian.
  2. Hindari gesekan yang terlalu sering dengan pakaian atau kain. Pilh bahan pakaian yang lembut dan longgar saat dipakai, sehingga meminimalisasikan gesekan antara kulit dengan pakaian. Ketika mengeringkan badan setelah mandi, pilih handuk yang lembut. Keringkan tubuh bayi dengan cara ditepuk-tepuk dengan lembut menggunakan handuk. Pastikan bagian lipatan kulit benar-benar bersih dan kering. Tambahkan bedak bayi setelah mandi untuk membuatnya tetap segar dan kering.
  3. Kurangi kontak langsung dengan bahan penyebab iritasi. Urin, feses, air liur, keringat, ASI dan sisa makanan juga bisa menyebabkan iritasi pada bayi. Segera bersihkan semua kotoran ini, ketika menempel pada kulit dan gantilah popoknya secara teratur. Baby Cream juga bisa diberikan untuk meringankan gejala iritasi atau mencegah iritasi terjadi. 
  4. Jaga agar kulit tetap lembab. Gunakan baby lotion. Lotiion bayi ini memiliki fungsi yang sama seperti pelembab (hand and body lotion) untuk kulit dewasa.
  5. Hindari paparan sinar matahari secara berlebihan. Paparan sinar matahari yang berlebihan justru akan menyebabkan kerusakan permanen pada kulit bayi. Waktu terbaik untuk mendapat sinar matahari adalah pukul 07.00 - 08.00 pagi selama 15-30 menit saja.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan bila bayi mengalami iritasi
  1. Mengkompres daerah kulit yang teriritasi dengan washlap basah.
  2. Bila berkeringat, segera seka kulit secara perlahan dan sebaiknya kulit sering di buka atau diangin-anginkan.
  3. Pada kulit yang kering, berikan krim pelembab, jangan memandikan dengan air panas terlalu lama.
  4. Gunakan popok kain yang tipis dan lembut, dengan bahan yang menyerap keringat. Sesekali biarkan bayi tanpa dipakaikan popok atau celana
  5. Cuci daerah pantat dan sekitarnya setiap bayi buang air kecil atau besar dan keringkan lembut dengan handuk.
  6. Jangan gunkan bedak ketika kulit bayi sedang mengalami proses radang yang aktif dan basah. Bedak sebaiknya diaplikasikan pada kulit yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Berikan bedak dengan bahan aktif yang sekaligus melembabkan kulit.
  7. Untuk penggunaan diaper, lakukan penggantian sesering mungkin (begitu basah langsung ganti).
  8. Cobalah untuk mengganti merk diaper jika ruam tetap muncul.
  9. Hindari penggunaan pewangi pakaian, tissue basah beralkohol. Lebih baik gunakan kapas yang dibasahi dengan air matang atau kapas yang dibasahi dengan baby oil.

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Jalan Setapak

Jenis-jenis Benang Rajut dan Kegunaanya

Permainan Dam Daman