Makanan Penyebab Kanker



World Health Organization (WHO) menganggap sosis adalah salah satu makanan yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan pada 2015 lalu.
Jauh sebelum WHO menyatakan hal tersebut, seorang ilmuwan di Queen's University di Belfast juga mengatakan hal serupa.
Ilmuwan tersebut mengatakan sosis mengandung bahan kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit kanker, khususnya sosis Inggris.
Meski menyoroti sosis Inggris, tetapi berbagaii sosis dibuat dari bahan yang kurang higienis.
Bahkan beberapa pabrik pembuatan sosis mencampur bahan-bahan yang seharusnya tak boleh dicampurkan menjadi satu.
Selain sosis Inggris, sosis Bratwurst, sosis andalan masyarakat Indonesia ini juga berbahaya.
Sosis Bratwurst mengandung bahan kimia yang berisiko tak jauh berbeda.
Sosis mengandung zat nitrat atau nitrit yang sama kandungannya dengan makanan berpengawet lain.
Para peneliti telah memeringatkan hal ini pada para konsumen, sayangnya mereka tak terlalu memerdulikannya.
Padahal kandungan nitrat atau nitrit yang ada pada sosis tersebut sangat berbahaya.
Belum lagi berbagai kandungan di dalam sosis lainnya, seperti daging olahan yang mengandung zat karsinogenik, alkohol, asbes dan arsenik yang memicu perkembangan penyakit kanker.
Ada baiknya jika seseorang mengonsumsi daging secara langsung, dibandingkan makanan olahan seperti sosis karena kandungannya telah bercampur dengan berbagai zat berbahaya.
Sedangkan pada daging yang dibakar mengandung senyawa kimia Heterocyclic Amines (HCAs) yang tidak baik untuk tubuh.
Senyawa HCAs adalah bahan kimia karsinogenik yang terbentuk dari memasak daging otot seperti daging sapi, babi, unggas, dan ikan.
HCAs terbentuk ketika asam amino dan creatine yang merupakan zat kimia yang ditemukan di otot bereaksi pada suhu memasak yang tingi.
Peneliti telah mengidentifikasi 17 HCAs yang berbeda yang dihasilkan dari memasak daging bakar yang dapat menimbulkan risiko kanker pada manusia.
The United States National Cancer Institute's Division of Cancer Epidemiology and Genetics menemukan hubungan antara orang-orang pengidap kanker perut dengan kebiasaan mengonsumsi daging matang dengan proses pembakaran.
Selain daging bakar, makanan lainnya yang berbahaya apabila dikonsumsi setiap hari yaitu tuna.
Meski tuna mengandung tinggi protein, kalsium, zat besi, dan mineral lainnya, tapi tuna memiliki kadar merkuri yang tinggi.
Tubuh yang terkontaminasi merkuri tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, ginjal, jantung, paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh.
Merkuri tidak hanya berdampak pada orang dewasa, tapi bayi dan anak-anak pun berpotensi terkena dampak buruk tersebut yang akibatnya akan menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi dengan perkaya pengetahuan mengenai kandungan yang terdapat pada makanan yang kita makan.

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Jalan Setapak

Jenis-jenis Benang Rajut dan Kegunaanya

Permainan Dam Daman